Kaderisasi
Ulama dan Intelektual sejak dini untuk menghadapi masa depan penuh keberkahan
Klik Disini

Pesantren Kembangkan Budidaya Lele, Bentuk Kemandirian Ekonomi Santri

Admin PSDQ, Sabtu, 7 Juni 2025 13:36 WIB

Program budidaya lele ini juga mendapat dukungan dari para wali santri dan masyarakat sekitar. Selain menambah pemasukan untuk pesantren, kegiatan ini turut memperkuat semangat ekonomi berbasis kemandirian dan gotong royong.

Santri yang tergabung dalam unit budidaya ini mengaku antusias dan merasa mendapatkan pengalaman baru yang sangat bermanfaat. “Kami belajar banyak, bukan hanya agama, tapi juga bagaimana memelihara ikan, mengatur waktu, bahkan menghitung biaya dan keuntungan,” ungkap salah satu santri kelas Aliyah.

Parung, Bogor – Dalam upaya membangun kemandirian ekonomi serta menanamkan jiwa wirausaha kepada para santri, Pesantren Sunan Drajat Al-Qosimiyyah Parung Bogor memulai program budidaya ikan lele sebagai salah satu kegiatan produktif pesantren.

Baca Juga  Kuasai Kitab Kuning dengan Metode Sunan Ampel yang Dikemas Klasik dan Modern

Program ini dilaksanakan di lahan pesantren dengan sistem kolam terpal yang hemat biaya dan efisien dalam perawatan. Para santri secara aktif dilibatkan dalam setiap tahap proses, mulai dari persiapan kolam, penebaran benih, pemberian pakan, hingga panen dan pemasaran hasil lele.

“Budidaya lele ini bukan hanya untuk konsumsi pesantren, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan pelatihan kewirausahaan bagi para santri,” ujar Abuya KH. M. Munawwir Al-Qosimi, pendiri dan pengasuh pesantren. Beliau menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bekal keterampilan hidup (life skill) bagi santri setelah lulus nanti.

Ke depan, pihak pesantren berencana memperluas budidaya ke jenis ikan lainnya dan mengembangkan unit olahan lele seperti abon, keripik, dan lele asap untuk menambah nilai jual.

Baca Juga  Kuasai Kitab Kuning dengan Metode Sunan Ampel yang Dikemas Klasik dan Modern

Program ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren tidak hanya menjadi pusat pembinaan spiritual, tetapi juga bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi dan keterampilan santri secara berkelanjutan.

Sharing is caring